Rahasia Michelle Latief, Alumni Japanese Popular Culture BINUS University yang Bisa Bekerja di Bank Besar Jepang

waktu baca 3 menit
Rabu, 2 Jul 2025 09:30 3 jay

Selama ini, jurusan di bidang humaniora seperti Japanese Popular Culture identik dengan profesi seperti pengajar bahasa, penerjemah, atau content creator. Namun, perjalanan karier Michelle Latief membuktikan bahwa peluang lulusan humaniora jauh lebih luas. Alumni BINUS University ini justru sukses meniti karier di dunia korporasi Jepang dan kini menjabat sebagai Sekretaris Direksi di salah satu bank ternama asal Jepang, Bank Mizuho Indonesia.

Michelle Latief, yang merupakan BINUSIAN 2014 dari jurusan Japanese Popular Culture, telah menempuh perjalanan profesional yang tidak biasa. Setelah lulus, ia sempat bekerja di PT Takari Kokoh Sejahtera, anak perusahaan dari Mitsubishi UFJ Financial Group, sebagai Marketing Support selama dua tahun dari 2015 hingga 2017. Pengalaman tersebut menjadi pintu gerbang awalnya mengenal lebih dalam dunia kerja di lingkungan perusahaan Jepang.

Saat ini, Michelle memegang peran penting sebagai Sekretaris Direksi di Bank Mizuho Indonesia. Dalam kesehariannya, ia bertanggung jawab untuk mengelola jadwal para direksi, mengatur rapat, serta memastikan kelancaran kebutuhan administratif pimpinan perusahaan. Peran ini menuntut ketelitian, ketepatan waktu, dan kemampuan komunikasi lintas budaya. Semua keterampilan ini sudah ia asah sejak berada di bangku kuliah.

Michelle mengakui bahwa pengalaman kuliahnya di BINUS University sangat berperan besar dalam membentuk kesiapan kariernya. Salah satu hal yang paling ia apresiasi adalah dukungan dari jaringan alumni BINUS yang luas serta kemitraan kampus dengan banyak perusahaan, termasuk perusahaan Jepang. Melalui koneksi ini, ia bisa mulai mengasah keterampilan kerja sejak sebelum lulus.

Selain itu, materi perkuliahan di jurusan Japanese Popular Culture dirancang untuk relevan dengan kebutuhan industri. Michelle tidak hanya belajar bahasa Jepang secara mendalam, tetapi juga mempelajari budaya kerja dan etika profesional di Jepang. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri saat ia mulai bekerja. 

Dibandingkan rekan kerja saya yang lain, saya bisa lebih cepat familiar. Dan saya bisa bilang kalau hasil kerja saya lebih bagus dan lebih cocok untuk dengan pace perusahaan Jepang,” ceritanya.

Sebagai alumni BINUS yang sukses di dunia profesional, Michelle memberikan beberapa tips untuk mahasiswa jurusan humaniora yang ingin mengikuti jejaknya. Pertama, penting untuk menentukan arah karier sejak awal: apakah ingin terjun ke dunia korporasi, pariwisata, atau pendidikan. 

Kedua, jangan menyepelekan pentingnya sertifikasi bahasa asing. Dalam konteks bahasa Jepang, sertifikasi seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) bisa sangat membantu membuka peluang kerja di perusahaan Jepang. Terakhir, Michelle juga menekankan, “Lalu, benar-benar belajar yang diajarkan oleh para Sensei-nya di sini karena itu akan benar-benar berguna banget waktu terjun, terutama untuk bekerja di perusahaan Jepang.”

Cerita Michelle Latief menjadi bukti nyata bahwa lulusan jurusan humaniora, khususnya dari program Japanese Popular Culture BINUS University, dapat berkiprah di dunia profesional yang kompetitif, termasuk di lingkungan perusahaan multinasional. Bagi Anda yang tertarik dengan budaya Jepang dan ingin memiliki karier di perusahaan Jepang seperti Michelle, program Japanese Popular Culture dari BINUS University bisa membangun fondasi kesuksesan Anda.

Jangan ragu untuk memulai perjalanan Anda bersama BINUS University dan ikuti jejak para alumni BINUS yang telah membuktikan bahwa jurusan humaniora juga bisa bersinar di dunia korporasi. Informasi lebih lanjut mengenai program Japanese Popular Culture BINUS dapat Anda temukan di https://japanese.binus.ac.id/.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Unggulan

Tentang Kami

InDaily.id adalah media informatif harian terpercaya di Indonesia

Tentang Kami

Newsray.com adalah media informatif harian terpercaya di Indonesia

LAINNYA